PeristiwaMulia Keempat adalah kisah tentang Maria, Bunda Yesus. Yesus begitu mengasihi ibunda-Nya hingga Ia membawanya ke surga segera sesudah Maria wafat. Kita menyebutnya Maria diangkat ke surga, agar ia dapat bersama dengan putera-Nya. Peristiwa-peristiwa Mulia menceritakan apa yang terjadi setelah Yesus wafat. Peristiwa Mulia Pertama DalamInjil Markus tercatat bahwa kepala pasukan itu berdiri berhadap-hadapan dengan Yesus (Mrk 15:39). Menjadi sangat takut - 27:54 Setelah Yesus wafat, terjadilah berbagai peristiwa-tanda (Mat 27:51-53). Dalam kisah ini, peristiwa yang paling menonjol, yaitu gempa bumi, disebut dengan jelas, sedangkan yang lain-lain disinggung secara umum saja. Tinggikeseluruhan patung Bunda Maria 11 meter dengan tinggi patung 7 meter, sedangkan penopangnya 4 meter. Berada pada ketinggian 140 meter membuat penampakan gunung Ile Bolang dan luasnya lautan terlihat menawan. Di tempat ziarah ini juga terdapat 14 stasi atau perhentian kisah sengsara dan wafat Yesus. Umat Katolik mengenalnya sebagai Jalan NatalSudah Tiba, Mari Kita Belajar dari Para Gembala Bermedsos bersama Maria dan Elisabet, Membawa Sukacita bagi Orang Lain Bunda Maria, Teladan Iman dan Tokoh Adven Sejati Kemunculan dogma ini mendatangkan banyak pertanyaan di kalangan orang-orang Kristen di luar Gereja Katolik. Mereka mempertanyakan dasar biblis dari dogma tersebut. Yesuswafat di salib atau di tiang katolisitas org. Kisah Yesus dan Zakheus Cerita Alkitab. 5 Hal Baru yang Kupelajari dari Kisah Orang Samaria yang. Paskah Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas. Yesus Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas. Lirik Lagu Rohani Paduan Suara Lagu Perkawinan. Gua Maria Kerep Ambarawa. Eli Eli Lama HYeua. - Hari ini, Kamis 29/3/2018, seluruh umat Kristen merayakan masa Kamis Putih, jelang perayaan Paskah atau wafatnya Yesus. Mengutip laporan Antara, di Larantuka, sebuah kota kecil yang terletak di bawah kaki Gunung Ile Mandiri yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Flores Timur itu, perayaan Paskah didahului dengan tradisi Prosesi Semana Santa yang dimulai pada Rabu malam, yang dikenal dengan sebutan Rabu Trewa 28 Maret tahun, sekitar satu minggu menjelang perayaan paskah, umat Katolik di Larantuka melaksanakan tradisi Semana Santa, yang telah berlangsung lebih dari lima abad, sejak bangsa Portugis menyebarkan agama Katolik dan berdagang cendana di Kepulauan Nusa Tenggara. Semana Santa berasal dari kata semana pekan dan santa suci, yang artinya pekan suci yang dimulai dari Rabu Abu, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci hingga Perayaan Minggu kini, prosesi Semana Santa telah menjadi agenda tahunan dari pemerintah daerah Flores Timur sebagai wisata rohani dalam menarik wisatawan baik domestik maupun Semana Santa Pada hari terbelenggu trewa, umat Katolik setempat mulai berkumpul di kapel-kapel yang ada untuk berdoa mengenang kisah pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Yesus di Taman akhirnya ditangkap dan kemudian disalibkan oleh para serdadu Romawi. Pada saat Rabu Trewa inilah, kota Reinha Rosari Larantuka berubah menjadi kota berkabung, tenggelam dalam khidmat dan refleksi pada pemurnian jiwa menuju pentas Jumat Agung nan Larantuka sedang berkabung, tenggelam dalam khidmat dan refleksi pada pemurnian jiwa menuju pentas Jumat Agung nan abadi pada 30 Maret Kamis Putih 29/3/2018 sore, kongregasi setempat mulai melakukan upacara Tikam Turo, yakni mempersiapkan rute prosesi dengan menanam lilin di sepanjang ruas jalan yang menjadi rute prosesi Jumat Agung yang jatuh pada 30 Maret 2018. Di Kapel Tuan Ma Bunda Maria, patung Bunda Maria yang telah dimeteraikan dalam sebuah peti mati selama satu tahun penuh, harus dibuka dengan penuh hati-hati oleh petugas Conferia sebuah badan organisasi dalam gereja yang telah diangkat melalui Bunda Maria berkeramat itu, kemudian diambil dan dimandikan oleh petugas yang ditunjuk. Setelah itu, Patung Bunda Maria pelindung Kota Reinha Rosari Larantuka itu kemudian dikenakan pakaian berkabung selembar kain warna hitam atau ungu, atau mantel beludru biru.Pada puncak ritual Sesta Vera atau Jumat Agung itu, pintu kapel Tuan Ma dan Tuan Ana Patung Bunda Maria dan Patung Yesus dibuka untuk umum mulai pukul diawali dengan arak-arakan perahu serta puluhan bahkan ratusan kapal motor untuk mengantar Tuan Menino Patung Yesus dari Kapela Tuan Menino Kota Sau ke Kapela Pohon Sirih di Pante Kuce, depan istana raja ini memberi kesan kuat bahwa pusat ritual itu kepada Yesus Kristus karena mengalami penyiksaan yang panjang sampai wafat di salib yang disaksikan sendiri oleh Maria, ibu kandungnya Mater Dolorosa.Menurut legenda, Patung Tuan Ma ditemukan oleh seorang laki-laki di Pantai Larantuka sekitar 500 tahun yang lampau. Ia kemudian menyerahkan patung tersebut kepada Raja lebih dari empat abad, wilayah ini mewarisi agama Katolik yang cukup kuat di Nusantara lewat peran para misionaris, persaudaraan rasul rakyat biasa Confreria, Suku Semana, Suku Kakang Lewo Pulo serta Suku Pou Lema dalam pertumbuhan agama Katolik di wilayah Larantuka. - Sosial Budaya Reporter Yandri Daniel DamaledoPenulis Yandri Daniel DamaledoEditor Yandri Daniel Damaledo Via Crucis Sukamoro di pinggiran Kota Palembang. Romo Titus Jatra Kelana Pr SALAH satu situs ziarah kristiani di Tanah Suci yang ramai dikunjungi oleh para peziarah yang datang dari berbagai belahan dunia adalah Via Dolorosa. Nama ini tentu tidak asing bagi umat kristiani, lebih-lebih bagi mereka yang pernah mengikuti perjalanan ziarah ke Yerusalem. Via Dolorosa merupakan nama sebuah jalan di Kota Tua Yerusalem, nama ini berasal dari bahasa Latin yang berarti jalan kesengsaraan atau jalan penderitaan. Menurut tradisi sejarah, jalan ini adalah jalan yang dilalui Yesus saat memanggul salib-Nya menuju ke puncak Kalvari. Yisca Harani, seorang pakar Kekristenan dan ziarah di Tanah Suci sebagaimana ditulis oleh Liberty Jemadu dalam mengatakan bahwa rute yang disebut Via Dolorosa itu sudah berubah berkali-kali. Tergantung pada pihak yang menguasai Yerusalem. Bagi orang kristiani, Via Dolorosa memiliki makna mendalam. Jalan yang diapit bangunan berdinding batu kapur inimenjadi saksi bisu perjalanan salib Yesus yang merupakan wujud nyata kasih Allah kepada manusia. Menapaki Via Dolorosa berarti melakukan perjalanan doa melalui jalan-jalan yang diyakini dilalui Yesus dari saat Ia diadili dan dihukum mati oleh Pontius Pilatus, memanggul salib-Nya, disalib, wafat dan dimakamkan. Yesus telah memilih dan menunjukkan jalan ketaatan-Nya kepada kehendak Bapa sampai wafat di kayu salib agar manusia yang berdosa memperoleh keselamatan. Saat ini, jika kita berkunjung ke tempat ini, kita akan menemukan 14 perhentian Jalan Salib mulai dari tempat Yesus menerima hukuman mati sampai ke Gereja Makam Kudus. Devosi Jalan Salib Merenungkan cinta Yesus Salah satu cara untuk merenungkan perjalanan sengsara dan wafat Yesus yang kita kenal saat ini adalah dengan mengadakan Devosi Jalan Salib. Devosi yang terdiri atas 14 titik perhentian ini mulai dikenal sejak abad ke-4 pada masa Kaisar Konstantinus. Ini menjadi salah satu tradisi rohani yang terus berkembang dan terpelihara hingga saat ini. Pada masa itu ada banyak peziarah datang ke Yerusalem untuk secara khusus berdoa dan merenungkan sengsara Yesus di jalan yang saat ini kita kenal dengan sebutan Via Dolorosa. Bahkan ada tradisi yang menyebutkan bahwa setelah Yesus wafat di salib, Bunda Maria juga mengunjungi jalan yang dilalui oleh Puteranya itu setiap hari. Ia akan memulai perjalanannya dari tempat Yesus menerima hukuman mati sampai ke Kalvari. Via Crucis tampil menawan saat ini. Romo Titus Jatra Kelana Pr Devosi Jalan Salib Tradisi Devosi Jalan Salib dan ziarah ke tempat-tempat suci kristiani semakin berkembang sejak sejumlah tempat suci di Yerusalem itu dipercayakan untuk dikelola oleh Ordo Fransiskan mulai tahun 1342. Sejak itu, Devosi Jalan Salib pun semakin berkembang sehingga kita bisa mengenal beberapa versi Jalan Salib, seperti yang diperkenalkan oleh Alvarest yang Terberkati 1420;Eustochia dan Emmerich 1465;Hingga yang paling kita kenal saat ini, yaitu St. Leonardus dari Porto Mauritio 1676-1751. Dalam sejarah Gereja, tercatat ada beberapa Paus yang memiliki perhatian khusus terhadap Devosi Jalan Salib. Mereka adalah Paus Innocentius XI 1686.Paus Innocentius XII 1694Paus Benediktus XIII 1726Paus Klemens XII 1731.Paus Benediktus XIV 1742. Mereka menganjurkan agar devosi ini dijalankan dengan setia karena menjadi cara yang paling mudah bagi kita untuk menghayati kisah sengsara dan pengurbanan Yesus sampai wafat-Nya di kayu salib. Via Crucis Sukamoro, tempat ziarah baru Salah satu alternatif tempat yang dapat dicatat dalam agenda perjalanan ziarah rohani adalah Via Crucis Sukamoro di Desa Sukamoro, Kec. Talang Kelapa, Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan. Tempat ziarah ini berada dekat Gua Maria Mater Misericordiae Bunda Belas Kasih. Kedua tempat ziarah ini berada di kompleks Panti Werdha Rumah Lansia Sumarah yang dikelola oleh Yayasan Sosial Pansos Bodronoyo YSPB dalam naungan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi PSE Keuskupan Agung Palembang. Lokasi ziarah ini berada sekitar 20 km dari pusat Kota Palembang, Ibukota Provinsi Sumatera Selatan. Via Crucis berasal dari bahasa Latin yang berarti Jalan Salib. Untuk mencapai tempat ziarah yang secara teritorial gerejawi berada di wilayah pelayanan Paroki St. Stefanus Palembang ini para peziarah bisa dengan mudah mencapai lokasi, baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Akses menuju lokasi Akses jalan yang dilalui relatif bagus. Dari Jalan Lintas Timur Sumatera yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi ada sejumlah pilihan rute yang dapat ditempuh untuk sampai lokasi ziarah ini. Para peziarah dari arah Lampung, Belitang, Kayu Agung, Baturaja, Prabumulih dan sekitarnya setelah exit tol Palembang atau Kramasan dapat melewati rute Musi II kemudian melewati Jalur Gandus. Sedangkan para peziarah dari arah Jambi, Betung, Pangkalan Balai dan sekitarnya dapat melalui Jalur Semuntul, ada rambu penunjuk arah yang menjadi penanda bagi para pelintas. Para peziarah yang datang melalui Bandara Internasional Sultan Mahmud Badarudin II dalam kondisi normal’ hanya membutukan waktu perjalanan sekitar 30 menit. Ketika memasuki gerbang kompleks ziarah ini, suasana sunyi dan tenang begitu terasa. Pelataran parkir yang luas dengan pepohonan rindang berdaun hijau yang tinggi menjulang menghasilkan udara yang segar dan suasana alam yang sejuk. Proses pembangunan Via Crucis dan bentuk akhirnya. Romo Titus Jatra Kelana Pr Dua rute Ada dua pilihan rute, langsung menuju Gua Maria Mater Misericordiae atau menuju Via Crucis. Kita menuju Via Crucis. Setelah berjalan tak jauh pelataran parkir, kita akan berjumpa dengan sosok Yesus yang sedang berdoa. Hal ini mengingatkan kita pada peristiwa yang terjadi setelah Perjamuan Terakhir Yesus bersama para murid-Nya, yaitu berdoa di Taman Getsemani. Dari tempat itu peziarah akan memasuki gerbang batu yang tampak berdiri kokoh dengan puluhan anak tangga bernuansa bangunan Romawi. Ada dua malaikat yang berdiri di bagian atas kiri dan kanan gerbang utama mengapit tulisan Via Crucis Sukamoro berwarna merah. Setelah memasuki gerbang utama peziarah akan memulai menapaki perhentian demi perhentian Jalan Salib yang telah didesain dan dikerjakan dengan baik oleh Gregorius Sutanto bersama tim Blendang-blendung Art Studio dari Yogyakarta. Romo Ignasius Sukari dari Komisi PSE Keuskupan Agung Palembang menuturkan bahwa tempat ziarah yang mulai dibangun sejak April 2021 ini merupakan pengembangan lanjutan dari Gua Maria Mater Misericordiae yang telah dibangun lebih dulu. Tampilan lokasi Pemberhentian Jalan Salin. Romo Titus Jatra Kelana Pr Latar belakang sejarah Gagasan pengembangan tempat ziarah Via Crucis ini lahir dari sejumlah pribadi. Di antaranya Alexander Kurniawan, Subandi dan Zein Rusli yang dikoordinir oleh Romo Bonifasius Djuana selaku Ketua Komisi PSE Keuskupan Agung Palembang. Lantai berbalut keramik hitam menjadi koridor utama dalam manapaki setiap perhentian. Jalan ini telah didesain sedemikian rupa sehingga tetap ramah bagi siapa saja, termasuk lansia dan penyandang disabilitas. Dinding batu pada setiap perhentian yang didesain menyerupai bangunan bergaya Romawi, membantu para peziarah untuk masuk dalam suasana permenungan saat Yesus mengalami peristiwa salib-Nya. Dalam keheningan para peziarah dapat menghadirkan kembali kisah Yesus menapaki Via Crucis. Di setiap bangunan perhentian juga ada penanda bahwa tempat ziarah ini dibangun melalui karya Tuhan yang hadir lewat dukungan dari banyak penderma. Setelah melalui proses perencanaan dan pengerjaan yang melibatkan banyak pihak, akhirnya tempat ziarah Via Crucis Sukamoro ini selesai. Diberkati dalam rangkaian Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, Uskup Agung Emeritus Keuskupan Agung Palembang yang juga merayakan syukur atas ulang tahun kelahiran ke-76. Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Uskup Agung Keuskupan Agung Palembang juga akan hadir dalam perayaan syukur ini. Tampilan depan Via Crucis saat ini dan saat masih dilakukan pembangunan. Romo Titus Jatra Kelana Pr Silakan datang Jangan lewatkan kesempatan, jangan ragu dan bimbang untuk membuat agenda ke Via Crucis Sukamoro ini. Selain berdoa dan berziarah di Via Crucis para peziarah juga dapat berdoa dan berziarah ke Gua Maria Mater Misericordiae. Dan setelahnya dapat juga berbagi kasih dengan para lansia di Panti Werdha Sumarah dan saudara-saudara yang sedang menjalani rehabilitasi narkoba di Lembaga NAPZA Griya Anak Sayang GAS Nazareth. Untuk peziarah yang datang dari luar kota dan butuh penginapan, tak usah cemas dan khawatir. Wismalat Podomoro yang juga bagian karya PSE Keuskupan Agung Palembang memiliki puluhan kamar dengan sumber air tanah yang segar, kompleks yang hijau dan sejuk dengan beragam pepohonan rindang serta suasana pedesaan yang tenang bisa menjadi salah satu pilihan tempat yang tepat untuk menginap. Ayo, jangan lewatkan kesempatan berziarah dan berdoa sambil berbagi kasih di pinggiran Kota Palembang. Pemberkatan hari Minggu tanggal 12 Desember 2021 dan syukur atas ulang tahun kelahiran Mgr. Aloysius Sudarso SCJ akan disiarkan langsung Minggu, 12 Desember 2021 pukul WIB. Silahkan ikuti dari kanal YouTube Komsos KaPal atau klik link di bawah ini

kisah bunda maria setelah yesus wafat